Selasa, 28 April 2009

BAB III
ASPEK IBADAT, LATIHAN SPIRITUIL DAN
AJARAN MORAL


Manusia dalam Islam, tersusun dari dua unsur, unsur jasmani dan rohani. Tubuh manusia berasal dari materi sedangkan roh manusia bersifat immateri. Badan, punya hawa nafsu, bisa membawa pada kejahatan, sedang roh, karena berasal dari unsur yang suci, mengajak kepada kesucian.
Seperti halnya badan, roh manusiapun amatlah penting untuk dilatih agar hidup manusia seimbang. Dalam Islam latihan rohani dilakukan dalam bentuk ibadat. Semua ibadat dalam Islam, salat, puasa, haji dan zakat, merupakan pensucian roh yang bertujuan membuat roh manusia supaya senantiasa ingat pada Tuhan, bahkan senantiasa dekat pada-Nya. Keadaan senantiasa dekat pada Tuhan dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat dapat menjadi rem bagi hawa nafsu.
Sholat
Di antara ibadat Islam, sholatlah yang membawa manusia terdekat kepada Tuhan. Di dalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan. Dalam dialog dengan Tuhan itu seseorang meminta supaya rohnya disucikan. Sholat erat hubungannya dengan latihan moral. Surat Al-Ankabut ayat 45 menyatakan:

"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar".

Puasa
Di dalam berpuasa seseorang harus menahan hawa nafsu makan, minum, menahan rasa amarah, dan perbuatan-perbuatan kurang baik lainnya. Latihan jasmani dan rohani di sini bersatu dalam usaha mensucikan roh manusia. Puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Surat Al-Baqarah ayat 183 mengatakan:


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

lbadat Haji
lbadat Haji merupakan pensucian roh. Sebagaimana dalam shalat, orang di sini juga merasa dekat sekali dengan Tuhan. Bacaan-bacaan yang diucapkan sewaktu mengerjakan haji itu juga merupakan dialog antara manusia dengan Tuhan. Surat Al-Baqarah ayat 197: Menerangkan bahwa sewaktu mengerjakan haji orang tidak mengeluarkan ucapan-ucapan tidak senonoh, tidak boleh berbuat hal-hal tidak baik dan tidak boleh bertengkar.

Zakat
Di sini roh dilatih menjauhi kerakusan pada harta dan memupuk rasa bersaudara, rasa kasihan dan suka menolong anggota masyarakat yang berada dalam kekurangan. Surat Al-Taubah ayat 103 dari Surat Al-Taubah: Menjelaskan bahwa zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan mensucikan pemiliknya.

Manusia diciptakan semata-mata untuk beribadat kepada Tuhan. Surat Adz Dzaariyaat: 56



”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
Dalam Islam Tuhan bukanlah merupakan suatu zat yang ditakuti tetapi suatu zat yang dikasihi. Ini ternyata dari ucapan : “Basmallah “, yang tiap hari berkali-kali dibaca umat Islam. Rahman dan Rahim berarti pengasih lagi Penyayang. Tujuan ibadat dalam Islam bukanlah menyembah, tetapi mendekatkan diri kepada Tuhan, agar dengan demikian roh manusia senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhirnya rasa kesucian seseorang menjadi kuat dan tajam. Roh suci membawa kepada budi pekerti baik dan luhur. Oleh karena itu, ibadat, di samping merupakan latihan spirituil, juga merupakan latihan moral.
Al-Qur’an menjelaskan bahwa ibadat sebenarnya merupakan latihan spirituil dan moral. Surat Al-Nisa’ayat 58: mengajarkan supaya manusia mengetahui hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap hak itu. Ayat ini memerintahkan supaya amanat diteruskan kepada yang berhak dan mengajarkan supaya manusia berlaku adil.
Surat Al-Nahl ayat 90: mengandung perintah supaya manusia bersikap adil, baik kepada orang dan menolong keluarga juga mengandung larangan berbuat tidak baik dan jahat. Surat Al-Baqarah ayat 188 mengatakan : Janganlah kamu memakan harta orang lain dengan alasan palsu dan jangan bawa hal itu ke depan hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan harta orang lain dengan jalan tidak benar.
Surat Ibrahim ayat 24, 25 dan 26: menerangkan bahwa kata-kata baik serupa dengan pohon subur yang akarnya teguh dan rantingnya meninggi ke langit bahwa kata-kata buruk serupa dengan pohon yang dekat mati akan tercabut dari tanah karena tak mempunyai dasar.
Surat-Hujrat ayat 11 dan 12: mengajarkan hal-hal berikut : Janganlah mencemoohkan orang lain, karena mungkin lebih baik dari kita sendiri; jangan mencela orang lain, jangan memberi nama julukan tidak baik; jangan berburuk sangka, karena sebahagian buruk sangka merupakan dosa; jangan mencari-cari kesalahan orang dan jangan mengumpat orang. Semua ini adalah perbuatan-perbuatan tidak baik yang harus dijauhi.
Al-Qur’an bahkan mengandung ajaran-ajaran bagaimana seharusnya tingkah laku seseorang dalam hidup sehari-hari. Surat Al-Nur ayat 27 dan 28: mengajarkan agar seseorang jangan memasuki rumah orang lain sebelum meminta izin serta memberikan salam dan kalau tidak diberi izin masuk supaya kembali saja, karena itu adalah lebih baik. Ayat 58 surat Al-Nur: mengajarkan agar sebelum memasuki ruang tertutup orang harus meminta izin terlebih dahulu, dengan mengetok umpamanya, tiga kali, walaupun bagi anak yang belum dewasa.
Demikian juga dengan hadis-hadis Nabi banyak menyebut norma-norma akhlak mulia. Nabi Muharnmad sendiri mengatakan bahwa beliau diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan ajaran-ajaran tentang budi-pekerti luhur. Beliau menerangkan: Tuhan telah menentukan Islam sebagai agamamu, maka hiasilah agama itu dengan budi-pekerti baik dan hati pemurah. Nabi mengatakan : “Kata benar menimbulkan ketentraman tetapi dusta menimbulkan kecemasan”.
Menurut 'Aisyah, sifat yang paling dibenci Nabi ialah berdusta. Tiga macam orang, kata Nabi, yang tak akan masuk surga, orang tua yang berzina, Imam yang berdusta, dan kepala yang bersifat angkuh. Mengenai kejujuran Nabi mengatakan:"Tidak terdapat iman dalam diri orang yang tidak jujur dan tidaklah beragama orang yang tak dapat dipegang janjinya". Dan seorang pernah bertanya kepada Nabi:"Kapan hari kiamat?"jawab beliau:“Kalau kejujuran telah hilang". Nabi pernah mengucapkan kata-kata berikut: "jika seseorang berjanji tidak akan membunuh seseorang lain, tetapi orang itu kemudian ia bunuh, maka aku suci dari perbuatannya, sungguhnya yang ia bunuh itu adalah orang kafir". Orang pernah bertanya kepada Nabi tentang semulia-mulia manusia. Nabi menerangkan: “Orang yang hatinya bersih lagi suci dan lidahnya benar". Juga Nabi mengatakan bahwa orang yang suka mencaci dan hatinya berisi rasa dengki akan masuk neraka. Orang yang kuat kata Nabi, ialah orang yang dapat menahan amarahnya. Nabi mengatakan bahwa derajat yang tinggi diberikan Tuhan kepada orang yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang tak menghargainya, memaafkan orang yang tak mau memberi apa-apa kepadanya dan tetap bersahabat dengan orang yang memutuskan tali persaudaraan dengan dia. Hadis juga mengatakan bahwa orang yang paling tak disenangi Tuhan ialah orang yang berdendam khusumat.
Inti-sari ajaran-ajaran Islam, berkisar sekitar soal baik dan buruk. Dalam Islam masalah baik dan buruk dipelajari dalam teologi Islam, misalnya dalam aliran/ golongan berikut:
Golongan Asy'ariah: mengatakan bahwa wahyulah yang menentukan buruk-baik sesuatu perbuatan. Karena akal tidak mampu mengetahui soal baik dan soal buruk, manusia tidak mempunyai kewajiban apa-apa sebelum turunnya wahyu.
Kaum Mu'tazilah: berpendapat bahwa akallah yang mengetahui buruk-baiknya perbuatan. Wahyu datang hanya untuk memperkuat pendapat akal manusia. Sehingga sebelum wahyu diturunkan Tuhan, manusia berkewajiban berbuat baik.
Di samping teologi, fikih atau hukum Islam juga memusatkan pada soal baik dan buruk, misalnya dalam pengertian wajib, haram, sunat dan makruh. Ancaman neraka dan janji surga di akhirat, erat hubungannya dengan soal baik dan buruk ini.
Ajaran terpenting dalam Islam adalah soal akhlak dan budi pekerti luhur. Mu'min, muslim dan muttaqin adalah orang yang bermoral tinggi dan berbudi pekerti luhur. Mu'min ialah orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai sumber nilai-nilai yang bersifat absolut, Muslim orang yang menyerahkan diri dan tunduk kepada Tuhan, Muttaqin atau orang bertaqwa adalah orang yang memelihara diri dari hukuman Tuhan di akhirat, yaitu orang yang patuh pada Tuhan.
Tujuan dasar dari semua ajaran-ajaran Islam untuk mendorong manusia kepada perbuatan perbuatan baik. Dari manusia-manusia baik dan berbudi pekerti luhurlah masyarakat baik dapat diwujudkan.




MUHASABAH WAKTU SHOLAT


Sebagai umat muslim yang menganut ajaran islam sesuai tuntunan Rasul Allah SWT diwajibkan untuk menjalankan rukun-rukun islam itu sendiri. Diantaranya adalah kewajiban menjalankan rukun islam yang ke-2 yaitu mengerjakan sholat 5 waktu. Sholat merupakan kewajiban yang harus dikerjakan umat muslim didunia tiap waktunya dalam satuhari baik malam maupun siang.
Seperti filosofi islam itu sendiri yang kita kenal juga merupakan susunan kata dari Isha,Subuh,Luhur,Ashar Dan Magrib adalah kelima waktu kewajiban yang harus dijalani seorang umat. Apabila memandang dari usia Rosulullah SAW manusia umum memiliki amanah 63 tahun untuk menjalankan kewajiban yang Allah SWT amanahkan.
Keterangan:
Sehari = 24jam
12 bulan
52 minggu
365 hari/366 hari
8.760 jam
525.600 menit
31.536.000 detik
Untuk mengihtung persentasi lama waktu sholat yang dilakukan umat muslim pada umumnya orang Indonesia. Lama waktu sholat 5 menit dalam sekali sholat apabila 5 waktu dalam sehari 5 x 5 menit = 25 menit tambah 5 menit untuik ibadah lain setelah sholat dalam ksehari waktu untuk sholat aja hanya 30 menit. Jika dalam satu bulan bahkan dalam satu tahun ada 366 x 30 menit = 10980 menit atau = 183 jam atau = 7,625 hari.
Jadi dalam satu tahun manusia hanya waktu mengerjakan sholat 7 hari belum termasuk sholat sunah. Jika melihat usia Rosulallah SWT sebagai tolak ukur usia manusia zaman sekarang atau paling lama 70 tahun Sangat sedikit diantara mereka yang umurnya melampaui kisaran itu. (HR. at-Tirmidzi 3550, Ibnu Hibban 7/246 dan Ibnu Majah 4236, shahih). Maka waktu sholat yang ditempuh 70 x 180 jam =12 810 jam atau 533,75 hari atau 1 tahun lebih 167,75 hari.

533,75 :25620 x100% = 2,0833 %
Maka waktu sholat manusia hidup didunia hanya 2,0833% dari lama hidup.........kita bisa renungkan. Dan sepertinya pahala shalat selama 1 tahun 167hari tidak sebanding dengan perbuatan dosa-dosa selama 53 tahun; dalam percakapan yang kadang dusta, baik yang sengaja ataupun tidak, dalam pembicaraan yang sering mengiris hati orangtua, dalam harta kekayaan yang sering pelit terhadap orang faqir, dalam setiap perbuatan yang kadang bergelimang dosa…
.........................................................................terimakasih..........................................................................
By andri

Selasa, 14 April 2009

DEFINISI ISLAM

BAB I
ISLAM DALAM PENGERTIAN YANG SEBENARNYA

Definisi Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan melalui Nabi Muhammad s.a.w sebagai Rosul dan ditujukan untuk seluruh masyarakat. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang Dalam faham dan keyakinan umat Islam Al-Quran mengandung firman yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Sebagai dijelaskan dalam Al-Qur-an Surat 42 (Al-Syura) ayat 51 dan 52 mengatakan :“Tidak dapat terjadi bagi manusia bahwa Tuhan berbicara dengannya, kecuali melalui wahyu, atau dari belakang tabir ataupun melalui utusan yang dikirim, maka disampaikanlah kepadanya dengan seizing Tuhan apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Tuhan Maha Tinggi dan Maha Bijaksana Demikianlah Kami kirimkan kepadamu roh atas perintah Kam”i.Dari terjemahan surat tersebut, dapat dilihat bahwasanya wahyu dapat dilihat dalam tiga bentuk. Bentuk itu di antaranya :Wahyu pertama kelihatannya adalah pengertian atau pengetahuan yang tiba-tiba dirasakan seseorang timbul dalam dirinya; timbul dengan tiba-tiba sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya.kedua, bentuk wahyu ini ialah pengalaman dan penglihatan di dalam keadaan tidur atau di dalam keadaan trance. Di dalam bahasa asingnya ini disebut ru'ya (dream) atau kasy (vision).Wahyu bentuk ketiga ialah yang diberikan melalui utusan, atau malaekat, yaitu Jibril dan wahyu serupa ini disampaikan dalambentuk kata-kata.Dan dari bentuk-bantuk ketiga wahyu tersebut, wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu wahyu dalam bentuk ketiga, hal ini dijelaskan dalam beberapa surat Al-Quran, diantaranya :Al-Qur-an. Surat 26 (AI-Syu'ara) ayat 192-195 mengatakan :Sesungguhnya ini adalah wahyu Tuhan semesta alam. Dibawa turunoleh Roh Setia ke dalam hatimu agar engkau dapat memberi ingat.Dalam bahasa Arab yang jelas.16 (Al-Nahl) ayat 102 menyebutkan :Katakanlah : Roh Suci membawakannya turun dengan kebenaran dariTuhanmu untuk meneguhkan (hati) orang yang percaya dan untukmenjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri.Surat 2 (Al-Baqarah) ayat 97 :“Katakanlah siapa yang menjadi musuh Jibril maka ialah sebenarnyayang membawanya turun ke dalam hatimu dengan seizin Tuhan untukmembenarkan apa yang (datang) sebelumnya dan untuk menjadi petunjuk sertakabar gembira bagi orang yang percaya”.Selain dalam Al-Quran dalam Hadist-hadist juga dijelaskan yaitu bahwa wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad adalah melalui Jibril. Dalam hadis Aisyah mengenai wahyu yang pertama diturunkan kepada Nabi, dapat kita baca bagaimana ketatnya Jibril merangkul beliau, sehingga beliau merasa sakit dan kemudian disuruh mengulangi apa yang diturunkan Jibril yaitu :"Bacalah (recite) dengan nama Tuhan yang menciptakan, menciptakanmanusia dari segumpal darah. Baca dan Tuhanmu Maha Pemurah”.Dalam hadis lain, sewaktu ditanya bagaimana caranya wahyu turunkepada beliau. Nabi Muhammad menerangkan: "Wahyu itu terkadang turun sebagai suara lonceng dan inilah yang terberat bagiku. Kemudian ia (Jibril) pergi akupun sudah mengingat apa yang diturunkannya. Terkadang malaikat datang dalam bentuk manusia, berbicara kepadaku akupun mengingat apa dikatakannya".Atas dasar ayat-ayat dan hadist-hadist inilah umat Islam yakin yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah firman Tuhan. Hanya kata-kata Arab yang diakui sebagai wahyu, dan dan jika diganti dengan kata-kata Arab lain atau terjemahannya ke dalam bahasa , semua itu bukan lagi merupakan wahyu, atau Al-Quran yang sebenarnya. Dalam hal ini, wahyu menurut faham Islam, berlainan dari wahyu menurut faham agama lain, umpamanya agama Kristen.Wahyu yang dalam bentuk kata-kata itu disampaikan kepada Nabi Muhammad, turun bukan sekaligus tetapi sepotong demi sepotong dalam masa kurang lebih 23 tahun. Yang dilakukan Nabi pada waktu itu ialah setiap wahyu turun, itu beliau sampaikan kepada sahabat-sahabat untuk dihafal dan untuk dicatat.Zaidbin Ibn Sabit adalah sekretaris utama yang mencatat dalam bentuktulisan ayat-ayat yang diturunkan itu., Selain dari sekretaris ini disebut juga namasahabat-sahabat lain yang disuruh mencatat, jeperti Abu Bakar, Usman Umar, Ali, Zubair Ibn Awam, Abdullah Ibn Sa'ad dan Ubay Ibn Kaab. Ayat-ayat itu ditulis di atas batu, tulang, pelepah korma dan lain-lain. Penghafal-penghafal professionil, sebagai diakui oleh A. Guillaume merupakan bahagian dari anggota masyarakat, yaitu bahagian yang tak boleh tidak mesti ada dalam masyarakatMereka semualah yang menghafal syair-syair. Arab Jahiliah dalam keseluruhannya dan merekalah yang menyebarkannya ke daerah-daerah dan yang meneruskannya dari generasi ke generasi, hingga terkumpul dalam bentuk buku. Pengumpulan dan penulisan ayat-ayat itu dalam bentuk buku, terjadi setelah banyaknya sahabat-sahabat yang menghafal Al-Qur-an gugur dalam peperangan yang timbul di zaman Abu Bakar, satu tahun sesudah wafatnya Nabi Muhammad. Dengan gugurnya penghafal-penghafal Al-Quran dikuatirkan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an akan dapat turut hilang. Maka atas anjuran Umar, Abu Bakar memerintahkan Zaid Ibn Sabit dan sahabat-sahabat lain, ayat-ayat tersebut dibukukan dan diperbanyak exemplarnya oleh Usman (644-655 M), dan dikirimkan ke daerah- daerah untuk menjadi pegangan tertulis bagi umat Islam yang disana.Sumber dari ajaran-ajaran Nabi kedua selain Al-Quran adalah Hadist, sebagai sumber kedua dari ajaran-ajaran Islam, mengandung sunnah (tradisi) Nabi Muhammad. Sunnah boleh mempunyai bentuk ucapan, perbuatan atau persetujuan secara diam dari Nabi. Berlainan halnya dengan Al-Qur-an, hadis tidak dikenal dicatat tidak dihafal di zaman Nabi. Alasan yang selalu dikemukakan ialah bahwa pencatatan dan penghafalan hadis dilarang Nabi, karena dikuatirkan bahwa dengan demikian akan terjadi percampur-bauran antara Al-Qur-an sebagai Sabda Tuhan dan hadis sebagai ucapan-ucapan Nabi. Ada disebut bahwa Umar Ibn Al-Khatab. Khalifah kedua, berniat untuk membukukan hadis Nabi, tetapi karena takut akan terjadi kekacauan antara Al-Qur-an dan hadist, niat itu tidak jadi dilaksanakan. Pembukuan baru terjadi di permulaan abad kedua Hijri, yaitu ketika Khalifah Umar Abd AI-Aziz (717-720 M) meminta dari Abu Bakar Muhammad Ibn Umar dan Muhammad Ibn Syihab Al-Zuhri, mengumpulkan hadis Nabi yang dapat mereka peroleh. Di tahun 140 H, Malik Ibn Anas menyusun hadis Nabi dalam buku Al-Muwatta.Pembukuan secara besar-besaran terjadi di abad ketiga Hijri oleh Bukhari. Muslim, Abu Daud, Al-Nasa'i, Al-Tarmizi dan Ibn Majah. Keenam buku kumpulan hadist inilah yang banyak dipakai sampai sekarang. Karena hadis tidak dihafal dan tidak dicatat dari sejak semula, tidaklah dapat diketahui dengan pasti mana hadis yang betul-betul berasal dari Nabi dan mana hadis yang dibuat-buat. Diriwayatkan bahwa Bukhari mengumpulkan 600.000 (enam ratus ribu) hadis, tetapi setelah mengadakan seleksi, yang dianggapnya hadis orisinil hanya 3.000 (tiga ribu) dari yang 600.000 itu, yaitu hanya setengah persen.Tidak ada kesepakatan kita antara umat Islam tentang keorisinilan semua hadis dari Nabi. Jadi berlainan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang semuanya diakui oleh seluruh umat Islam adalah wahyu yang diterima Nabi dan kemudian beliau teruskan kepada umatnya, dalam keorisinilan hadis terdapat perbedaan antara umat Islam. Oleh karena itu kekuatan hadis sebagai sumber ajaran-ajaran Islam tidak sama dengan kekuatan Al-Qur-an.Inilah dua sumber nash dari ajaran-ajaran Islam dalam segala aspeknya. Ajaran yang terpenting dari Islam ialah ajaran tauhid, maka sebagai halnya dalam agama monoteisme atau agama tauhid lainnya. yang menjadi dasar dari segala dasar di sini ialah pengakuan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa. Di samping ini menjadi dasar pula soal kerasulan, wahyu, kitab suci yaitu Al-Qur’an, soal orang yang percaya kepada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad, yaitu soal mu'min dan muslim, soal orang yang tak percaya kepada ajaran-ajaran itu yakni orang kafir dan musyrik, hubungan makhluk, terutama manusia dengan Pencipta, soal akhir hidup manusia yaitu sorga dan neraka, dan lain sebagainya. Salah satu ajaran dasar lain dalam agama Islam ialah bahwa manusia yang tersusun dari badan dan roh itu berasal dari Tuhan dan akan kembali ke Tuhan. Tuhan adalah suci dan roh yang datang dari Tuhan juga suci dan akan dapat kembali ke tempat asalnya di sisi Tuhan, kalau ia tetap suci. Kalau ia menjadi kotor dengan masuknya ia ke dalam tubuh manusia yang bersifat materi itu, ia tak akan dapat kembali ke tempat asalnya. Dalam ajaran Islam mengenai hal ini tersimpul dalam ibadat yang mengambil bentuk salat, puasa zakat, haji dan ajaran-ajaran mengenai moral atau akhlak Islam. Nabi Muhammad memang mengatakan bahwa beliau datang untuk menyempurnakan pengertian budi pekerti luhur (Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti luhur). Aspek yang lain adalah aspek ibadat dan ajaran moral ini juga merupakan aspek penting dari Islam. Selanjutnya Islam berpendapat bahwa hidup manusia di dunia ini tidakbisa terlepas dari hidup manusia di akhirat, bahkan lebih dari itu corak hidupmanusia di dunia ini menentukan corak hidupnya di akhirat kelak. Kebahagiaandi akhirat bergantung pada: hidup baik di dunia. Hidup baik menghendakimasyarakat manusia yang teratur. Oleh sebab itu Islam mengandung peraturanperaturantentang kehidupan masyarakat manusia. Demikianlah terdapat peraturan-peraturan mengenai hidup kekeluargaan (perkawinan, perceraian, warisdan lain-lain) tentang hidup ekonomi dalam bentuk jual beli, sewa-menyewa,pinjam-meminjam, perserikatan dan lain-lain, tentang hidup kenegaraan, tentangkejahatan (pidana), tentang hubungan Islam dan bukan Islam, tentang hubunganorang kaya dengan orang miskin dan sebagainya. Semua ini dibahas dalamlapangan hukum Islam yang dalam istilah Islamnya disebut ilmu fikih. Fikihmemberikan gambaran tentang aspek hukum dari Islam.Semeritara itu Islam dalam sejarah mengambil bentuk kenegaraan.Dalam perkembangannya terjadi perbedaan faham tentang organisasi negar yangsemestinya. Perbedaan faham terbesar dalam soal lembaga politik ini terdapatantara kaum Sunni dan kaum Syi'ah. Kaum Sunni berpendapat bahwa kepalanegara tidak mesti dari keturunan Nabi melalui Fatimah dan Ali. Kaum Syi'ahsebaliknya berkeyakinan bahwa hanya keturunan Nabi yang boleh menjadikepala-negara. Selanjutnya terdapat pula perbedaan faham tentang persoalanapakah jabatan kepala-negara mempunyai sifat turun-temurun dari bapak kepadaanak, ataukah pengangkatan kepala-negara didasarkan atas kesanggupan sertakeahlian dan bukan atas keturunan.Islam sebagai negara tentu mempunyai lembaga-lembagakemasyarakatan lain, seperti lembaga kekeluargaan, lembaga kemiliteran,lembaga kepolisian, lembaga kehakiman dan lembaga pendidikan. Semua inimenggambarkan aspek lembaga kemasyarakatan dalam Islam.6Lebih lanjut lagi Islam mengajarkan bahwa Tuhan adalah Penciptasemesta alam. Oleh karena itu perlu dibahas arti penciptaan, materi yangdiciptakan, hakekat roh, kejadian alam, hakekat aqal, hakekat wujud, arti qidam(tidak bermula) dan lain-lain. Pemikiran dan pembahasan dalam hal-hal inidilakukan oleh akal. Maka timbullah persoalan akal dan wahyu serta falsafat danagama. Ini semua dibahas oleh falsafat dalam Islam.Akhirnya Islam mempunyai wujud dalam masa. Tahun Islam mulaidihitung dari hijrah Nabi ke Medinah di tahun 622 M dan sekarang Islam telahberusia dekat empat belas abad. Dari Semenanjung Arabia Islam meluas kePalestina, Suria, Mesopotamia, Persia, India, Asia, Tengah, Malaysia, Indonesiadan Filipina di Timur, dan ke Mesir, Afrika Utara, Spanyol dan Afrika Tengah diBarat kemudian ke Asia Kecil dan dari sana ke Eropah Timur sampai ke Austria.Dengan demikian Islam bukan hanya mempunyai sejarah politik yang panjangdalam masa tetapi juga sejarah politik yang luas daerahnya. Dalam ekspansi keTimur dan ke Barat itu Islam bertemu dengan peradaban-peradaban klasik,terutama peradaban Yunani dan Persia, dan kontak ini menimbulkan peradabanyang bercorak Islam dan yang berpengaruh di masanya, bahkan mempunyaipengaruh bagi peradaban Barat modern sekarang. Ini semua dibahas dalamsejarah kebudayaan Islam.Dengan adanya kontak antara Islam dan kemajuan Barat yang dimulaipada pembukaan abad kesembilan belas yang lalu, umat Islam dipengaruhi olehpemikiran-pemikiran modern Barat. Dalam Islam timbullah pula pemikiranpembaharuan, yang masih menjadi soal hangat sampai di zaman kita sekarang.Maka di samping aspek-aspek tersebut, terdapat pula aspek modernisasi ataupembaharuan dalam Islam.Jadi Islam, berlainan dengan apa yang umum diketahui, bukan hanyamempunyai satu-dua aspek, tetapi mempunyai berbagai aspek. Islam sebenarnyamempunyai aspek teologi, aspek ibadat, aspek moral, aspek mistisisme, aspekfalsafat, aspek sejarah, aspek kebudayaan dan lain sebagainya.Dalam pada itu aspek teologi tidak hanya mempunyai satu aliran tetapiberbagai aliran : ada aliran yang bercorak liberal, yaitu aliran yang banyakmemakai kekuatan akal di samping ke percayaan pada wahyu dan ada pula yangbersifat tradisionil, yaitu aliran yang sedikit memakai akal dan banyakbergantung pada wahyu. Di antara kedua aliran ini terdapat pula aliran-aliranyang tidak terlalu liberal, tetapi tidak pula terlalu tradisionil. Dalam aspek hukumdemikian pula terdapat bukan hanya satu mazhab, tetapi berbagai rupa mazhabdan yang diakui sekarang hanya empat yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i danHambali.Nyatalah bahwa Islam mempunyai berbagai rupa aspek, aliran danmazhab. Pengetahuan Islam hanya dari satu-dua aspek, dan itupun hanya darisatu aliran dan satu mazhab, menimbulkan pengetahuan yang tidak lengkaptentang Islam. Islam di Indonesia pada umumnya dikenal hanya dari aspekteologi, dan itupun hanya dari aliran tradisionilnya, dari aspek hukum, yaitumenurut mazhab Syafi'i dan dari aspek ibadat. Aspek-aspek lainnya, moral, mistisisme,falsafat, sejarah dan kebudayaan serta aliran-aliran dan mazhab-mazhablainnya kurang dikenal. Oleh karena itu pengetahuan kita di Indonesia tentang7Islam tidak sempurna. Dengan lain kata hakekat Islam tidak begitu dikenal. Inimenimbulkan kesalah fahaman tentang Islam.Timbul kesalah-fahaman bahwa Islam bersifat sempit dan tidak sesuaidengan kemajuan modern. Karena mengetahui satu mazhab fikih saja, ada hal-halyang dianggap haram menutut Islam, sedang sebenarnya hal-hal itu harammenurut mazhab tersebut dan tidak menurut mazhab lain. Demikian pula kesalahfahamanbahwa Islam mengajarkan fatalisme atau jabariah, sedang inisebenarnya adalah ajaran dari satu aliran tertentu dalam Islam. Aliran lain mempunyaifaham free will atau qadariah. Demikian pula timbul kesalah-fahamanbahwa Islam mengajarkan kesenangan materi, karena surga dan neraka diberigambaran sebagai kesenangan materi dan kesengsaraan jasmani. Ini sebenarnyahanyalah faham golongan tertentu dalam Islam, karena kaum sufi dan kaumfilosof menggambarkan sorga dan neraka sebagai keeenangan dan kesengsaraanrohani dan intelektuil.Untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan faham itu perlulahdiketahui dan diajarkan hakekat Islam, yaitu Islam dalam segala aspeknya.Mengetahui Islam dalam segala aspeknya secara mendetail sudah barang tentutidak mudah dan menghendaki masa yang panjang dan usaha yang kuat.Mungkin orang akan menghabiskan semua umurnya untuk mengatahui itu. Danitu memang tidak perlu. Yang diperlukan hanyalah mengetahui aspek-aspek danaliran-aliran itu dalam garis besarnya. Sebagai dasar, pengetahuan yang demikiansudah cukup. Kemudian barulah orang mengadakan spesialisasi, yaituspesialisasi dalam bidang teologi, falsafat dan tasawuf, spesialisasi dalam bidanghukum, spesialisasi dalam bidang sejarah kebudayaan dan sebagainya.Mengadakan spesialisasi sebelum atau dengan tidak mengetahui aspek-aspek danaliran-aliran lain dalam Islam menimbulkan pengetahuan yang tidak lengkap,bahkan yang salah tentang Islam. Untuk menghindarkannya perlulah pendekatanlama dirobah dengan pendekatan baru.
BAB II
ISLAM DALAM PENGERTIAN YANG SEBENARNYA
Islam adalah agama dalam pengertian definisi nomor delapan tersebut di atas, yaitu agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad s.a.w, sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang menganut berbagai aspek itu ialah Al-Qur-an dan hadis.. Sebagai dijelaskan Al-Qur-an, wahyu ada tiga macam Surat 42 (Al-Syura) ayat 51 dan 52 mengatakan :Tidak dapat terjadi bagi manusia bahwa Tuhan berbicara dengannya, kecuali melalui wahyu, atau dari belakang tabir ataupun melalui utusan yang dikirim, maka disampaikanlah kepadanya dengan seizin Tuhan apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Tuhan Maha Tinggi dan Maha Bijaksana Demikianlah Kami kirimkan kepadamu roh atas perintah Kami.Wahyu dalam bentuk pertama tersebut di atas kelihatannya adalah pengertian atau pengetahuan yang tiba-tiba dirasakan seseorang timbul dalam dirinya; timbul dengan tiba-tiba sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya. Wahyu bentuk kedua, ialah pengalaman dan penglihatan di dalam keadaan tidur atau di dalam keadaan trance. Di dalam bahasa asingnya ini disebut ru'ya (dream) atau kasy (vision). Wahyu bentuk ketiga ialah yang diberikan melalui utusan, atau malaekat, yaitu Jibril dan wahyu serupa ini disampaikan dalam bentuk kata-kata.Bahwa wahyu yang dalam Al-Qur-an. Surat 26 (AI Syu'ara) ayat 192-195 mengatakan : diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah wahyu dalam bentuk ketiga, dijelaskan juga:Sesungguhnya ini adalah wahyu Tuhan semesta alam. Dibawa turun oleh Roh Setia ke dalam hatimu agar engkau dapat memberi ingat. Dalam bahasa Arab yang jelas.Selanjutnya Surat 16 (Al-Nahl) ayat 102 menyebutkan :Katakanlah : Roh Suci membawakannya turun dengan kebenaran dari Tuhanmu untuk meneguhkan (hati) orang yang percaya dan untuk menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri.Bahwa yang dimaksud dengan Roh Setia dan Roh Suci adalah Jibril(Gabrial) dijelaskan oleh Surat 2 (Al-Baqarah) ayat 97 :“Katakanlah siapa yang menjadi musuh Jibril maka ialah sebenarnya yang membawanya turun ke dalam hatimu dengan seizin Tuhan untuk membenarkan apa yang (datang) sebelumnya dan untuk menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang percaya”.

Minggu, 05 April 2009

AGAMA DAN PENGERTIAN AGAMA DALAM BERBAGAI BENTUKNYA

Dalam masyarakat Indonesia, selain dari kata agama, dikenal pula kata din (dari bahasa Arab) dan kata religi dari bahasa Eropa. Agama berasal dari kata Sanskrit. Satu pendapat mengatakan bahwa kata itu tersusun dari dua kata, a = tidak dan gam = pergi, jadi tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi turun-temurun. Ada lagi pendapat yg mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Din dalam bahasa Sepit berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yg merupakan hukum, yg harus dipatuhi orang. Religi berasal dari bahasa Latin. Menurut satu pendapat asalnya ialah relegere yg mengandung arti mengumpulkan, membaca. Tetapi menurut pendapat lain kata itu berasal dari religare yg berarti mengikat. Ajaran-ajaran agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia.

Definisi-definsi agama:
  1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yg harus dipatuhi.
  2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yg menguasai manusia.
  3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yg mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yg mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
  4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yg menimbulkan cara hidup tertentu.
  5. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yg berasal dari suatu kekuatan gaib.
  6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yg diyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib.
  7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yg timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yg terdapat dalam alam sekitar manusia.
  8. Ajaran-ajaran yg diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.

Unsur-unsur penting yg terdapat dalam agama ialah :

  1. Kekuatan gaib : Manusia merasa dirinya lemah dan berhajat pada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong. Oleh karena itu manusia merasa harus mengadakan hubungan baik dengan kekuatan gaib tersebut. Hubungan baik ini dapat diwujudkan dengan mematuhi perintah dan larangan kekuatan gaib ini.
  2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib yg dimaksud. Dengan hilangnya hubungan baik itu, kesejahteraan dan kebahagiaan yg dicari akan hilang pula.
  3. Respons yg bersifat emosionil dari manusia. Respons itu bisa mengambil bentuk perasaan takut, seperti yg terdapat dalam agama-agama primitif, atau perasaan cinta, seperti yg terdapat dalam agama-agama monoteisme. Selanjutnya respons mengambil bentuk penyembahan yg terdapat dalam agama-agama primitif, atau pemujaan yg terdapat dalam agama-agama monoteisme. Lebih lanjut lagi respons itu mengambil bentuk cara hidup tertentu bagi masyarakat yg bersangkutan.
  4. Paham adanya yg kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab yg mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu. Agama ada yg bersifat pimitif dan ada pula yg dianut oleh masyarakat yg telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama-agam yg terdapat dalam masyarakat ialah dinamisme, animisme dan politeisme.

Dengan kata lain agama monoteisme atau agama tauhid dengan ajaran-ajarannya bermaksud untuk membina manusia yg berjiwa bersih dan berbudi pekerti luhur: Di sinilah terletak salah satu penting dari agama monoteisme bagi hidup kemasyarakatan manusia. Dari individuindividu yg berjiwa bersih dan berbudi pekerti luhurlah masyarakat manusia baik dapat dibina. Agama-agama yg dimasukkan ke dalam kelompok agama monoteisme, sebagai disebut dalam Ilmu Perbandingan Agama, adalah Islam, Yahudi, Kristen dengan kedua golongan Protestan Katholik yg terdapat di dalamnya, dan Hindu. Ketiga Agama tersebut pertama merupakan satu rumpun. Agama Hindu tidak masuk dalam rumpun ini.


Di antara ketiga agama serumpun ini yg pertama datang ialah agama Yahudi dengan Nabi-nabi Ibrahim, Ismail, lshaq, Yusuf dan lain-lain; kemudian agama Kristen dengan Nabi Isa, yg datang untuk mengadakan reformasi dalam agama Yahudi. Dan terakhir sekali datang agama Islam dengan Nabi Muhammad s.a.w. Ajaran yg beliau bawa ialah ajaran yg diberikan kepada Nabinabi Ibrahim, Musa, Isa dan lain-lain dalam bentuk murninya. Sebagai diterangkan oleh Al-Qur-an, ajaran murni itu ialah Islam, menyerahkan diri seluruhnya kepada kehendak Tuhan Yg Maha Esa. Mengenai hal ini Surat Ali lmran ayat 19 mengatakan: Agama (yg benar) dalam pandangan Tuhan ialah Islam (menyerahkan diri kepada Nya). Dan mereka yg diberi Kitab bertikai hanya setelah pengetahuan datang kepada mereka; (dan mereka bertikai) karena dipengaruhi perasaan dengki.

Bahwa Nabi Ibrahim menyerahkan diri kepada Tuhan dan beragama Islam disebut Surat al- Baqarah ayat 131 : Ketika Tuhannya berkata kepadanya (Ibrahim) : "Serahkan dirimu'; ia menjawab : "Aku menyerahkan diriku kepada Tuhan semesta alam'. Surat Ali Imran ayat 67 : Bukanlah Ibrahim seorang Yahudi, bukan pula seorang Kristen, tetapi adalah seorang yg benar (dalam keyakinannya), seorang muslim. Dan bukanlah ia masuk dalam golongan kaum polities.
Ayat 84 dari Surat Ali Imran lebih lanjut mengatakan bahwa bukan hanya agama yang didatangkan kepada Nabi Ibrahim, tetapi juga agama yg didatangkan kepada Nabi-nabi lain adalah. sama dengan agama yg diturunkan kepada Nabi Muhammad : Katakanlah : “Kami percaya kepada apa yg diturunkan kepada kami, kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail serta suku-suku bangsa lain dan kepada apa yang diturunkan kepada Musa, Isa serta Nabi-nabi lain dari Tuhan Mereka. Kami tidak mengadakan perbedaan antara mereka dan kami menyerahkan diri kepada Nya”.


Dari ayat-ayat di atas jelaslah kelihatan bahwa agama-agama Yahudi, Kristen dan Islam adalah satu asal. Sejarah juga mengunjukkan bahwa ketiga agama itu memang mempunyai asal yg satu. Tetapi perkembangan masing-masing dalam sejarah mengambil jurusan yg berlainan, sehingga timbullah perbedaan antara ketiga-tiganya. Pada mulanya, Yahudi, Kristen dan Islam berdasar atas keyakinan tauhid atau keesaan Tuhan yg serupa. Dalam istilah modern keyakinan ini disebut monoteisme. Tetapi dalam pada itu kemurnian tauhid dipelihara hanya oleh Islam dan Yahudi. Dalam Islam satu dari kedua syahadatnya menegaskan : "Tiada Tuhan selain dari Allah". Dan dalam agama Yahudi Syema atau syahadatnya mengatakan : "Dengarlah Israel, Tuhan kita satu". Tetapi kemurnian tauhid dalam agama Kristen dengan adanya faham Trinitas, sebagai diakui oleh ahli-ahli perbandingan agama, sudah tidak terpelihara lagi.


Agama Hindu, sungguhpun banyak dianggap termasuk dalam golongan agama politeisme, mengandung faham monotesime. Trimurti yg terdiri dari Brahma, Wisynu dan Syiwa mengandung faham tiga sifat atau aspek dari suatu zat Yg Maha Tinggi. Brahma menggambarkan sifat mencipta, Wisynu sifat memelihara dan Syiwa sifat menghancurkan; tiga sifat atau aspek yg terdapat dalam kehidupan di dunia, kejadian, kelangsungan wujud dan kehancuran. Benda-benda didunia terjadi, berwujud untuk waktu tertentu dan kemudian hancur. lni adalah perbuatan Zat Yg Maha Tinggi itu.

Dengan, demikian di antara agama besar yg ada sekarang, hanya Islamlah yang memelihara faham monoteisme yg murni. Monoteisme Kristen dengan faham Trinitasnya dan monoteisme Hindu dengan faham politeisme yg banyak terdapat di dalamnya tidak dapat dikatakan monoteisme murni.

Rabu, 01 April 2009

HIKMAH FILM DO'A YANG MENGANCAM


Doa yang mengancam adalah sebuah film yang menceritakan tentang fenomena kehidupan masyarakat disebuah negara yang mengaku negara berkembang, sebut saja Indonesia. Film DYM ini mengkisahkan seorang yang memiliki keadaan ekonomi kelas bawah, dapat dikatakan kelas miskin.
Tokoh Madrim (Aming) sebagai peran utama yang memiliki istri cantik bernama Lekha (Titi Kamal), sahabat baik hati bernama Kadir (Ramzi) seorang takmir musola. Pada dasarnya film ini secara garis besar menggambarkan kehidupan seorang buruh bongkar muat disebuah pasar yang berani mengancam Tuhannya karena ia kecewa akan kehidupan yang ia jalani. Ditingal istri, terlilit banyak utang sehingga tidak bisa bayar kontrakan, dan akhirnya diusir oleh yang punya kontrakan. Untung saja Madrim masih memiliki seorang sahabat, yang masih setia menjadi teman untuk berbagi.

Didalam kekecewaan Madrim akan kehidupan yang telah ia jalani setelah dapat nasehat supaya rajin ibadah dan kerja keras masih saja nasib hidupnya tidak berubah - berubah juga. Hingga sebuah peristiwa perampokan yang terjadi di komplek tempat tinggalnya sampai pelaku perampokan masuk musola hingga mengancam naywa shabatnya si Kadir. Dari peristiwa perampokan tersebut Madrim terinspirasi akan ancaman si perampok. Dalam doanya ia mengancam Tuhan dan memberi tenggang waktu tiga hari. Jika doanya tidak terkabul, ia akan berpaling murtad pada setan.


.....................penasaran ceritanya bagaimana? nonton aja DYM!.........................

Hikmah yang dapat kita ambil dari film “Doa yang Mengancam”


  • Dalam film tersebut tokoh Madrim dalam mewujudkan keinginannya untuk menemukan istrinya hanya dengan doa tanpa diikuti dengan usaha untuk mencarinya. Maksudya jika menginginkan sesuatu harus seimbang antara Yakin Usaha Sampai juga disertai dengan doa. Usaha yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang kita harapan.
  • Dengan segala kekuasaan Allah SWT segala sesuatu yang dianggap tidak mungkin terjadi, akan sangat mungkin terjadi. Seperti apa yang terdapat pada salah satu surat dalam Al-Quran yaitu dua ayat terakhir pada surat yasin
  • Doa yang dipanjatkan harus dengan tulus dan ikhlas.
  • Setan adalah musuh utama manusia yang dapat menjerat manusia dengan berbagai cara.
  • Dalam flm tersebut okoh Madrim berbohong saat akan memperistri Leha akibatnya istrinya meninggalkan Madrim. Jadi segala sesuatu yang dialami dengan kebohongan akan berakhir dengan kesengsaraan.
  • Dalam film tersebut tokoh Madrim meragukan Allah swt karena menganggap bahwa doanya tidak pernah dikabulkan. Sebagai manusia kita tidak boleh meragukan bahwa Allah SWT Maha Pengasih juga penyayang.


Sutradara: Hanung Bramantyo_Cerita dan Penulis Skenario: Jujur Prananto_Pemain: Aming, Titi Kamal, Ramzi, Dedi Sutomo, H Djojon, dan Nani Wijaya_Special Appearances: Cici Tegal, Berliana Febriyanti, Cahya Kamila, Zaskia A Mecca, Oka Antara, Desta Club80’s.



Kesan yang saya tangkap setelah menonton film DYM


Bagi saya film DYM cukup baik dan juga luar biasa untuk dijadikan pembelajaran dalam kehidupan nantinya setelah saya lepas dari jenjang perkuliahan dan sebagai cerminan saya nanti menjalankan hidup didalam bernegara, bermasuyarakat juga berkeluarga.


Apalagi tokoh seorang Madrim setelah hidupnya bisa dikatakan sukses, Madrim tidak lupa dengan lingkungan semasa hidupnya susah dan sengsara, dengan sahabatnya,dengan tetangganya. Saya juga salut akan tokoh Kadir yang setia Kawan, Muslim, peduli dengan saudara, walaupun dengan keadaan yang begitu sederhananya. Tapi yang saya buat kecewa tokoh Leha peran istri Madrim yang pengecut, lari dari kenyataan yang memiliki suami serba kekurangan dan tidak berani menerima kenyataan hidup.


.............terimakasih pak hanung telah menyajikan film yang cukup luar biasa bagi saya...........