Tokoh Madrim (Aming) sebagai peran utama yang memiliki istri cantik bernama Lekha (Titi Kamal), sahabat baik hati bernama Kadir (Ramzi) seorang takmir musola. Pada dasarnya film ini secara garis besar menggambarkan kehidupan seorang buruh bongkar muat disebuah pasar yang berani mengancam Tuhannya karena ia kecewa akan kehidupan yang ia jalani. Ditingal istri, terlilit banyak utang sehingga tidak bisa bayar kontrakan, dan akhirnya diusir oleh yang punya kontrakan. Untung saja Madrim masih memiliki seorang sahabat, yang masih setia menjadi teman untuk berbagi.
Hikmah yang dapat kita ambil dari film “Doa yang Mengancam”
- Dalam film tersebut tokoh Madrim dalam mewujudkan keinginannya untuk menemukan istrinya hanya dengan doa tanpa diikuti dengan usaha untuk mencarinya. Maksudya jika menginginkan sesuatu harus seimbang antara Yakin Usaha Sampai juga disertai dengan doa. Usaha yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang kita harapan.
- Dengan segala kekuasaan Allah SWT segala sesuatu yang dianggap tidak mungkin terjadi, akan sangat mungkin terjadi. Seperti apa yang terdapat pada salah satu surat dalam Al-Quran yaitu dua ayat terakhir pada surat yasin
- Doa yang dipanjatkan harus dengan tulus dan ikhlas.
- Setan adalah musuh utama manusia yang dapat menjerat manusia dengan berbagai cara.
- Dalam flm tersebut okoh Madrim berbohong saat akan memperistri Leha akibatnya istrinya meninggalkan Madrim. Jadi segala sesuatu yang dialami dengan kebohongan akan berakhir dengan kesengsaraan.
- Dalam film tersebut tokoh Madrim meragukan Allah swt karena menganggap bahwa doanya tidak pernah dikabulkan. Sebagai manusia kita tidak boleh meragukan bahwa Allah SWT Maha Pengasih juga penyayang.
Sutradara: Hanung Bramantyo_Cerita dan Penulis Skenario: Jujur Prananto_Pemain: Aming, Titi Kamal, Ramzi, Dedi Sutomo, H Djojon, dan Nani Wijaya_Special Appearances: Cici Tegal, Berliana Febriyanti, Cahya Kamila, Zaskia A Mecca, Oka Antara, Desta Club80’s.
Kesan yang saya tangkap setelah menonton film DYM
Bagi saya film DYM cukup baik dan juga luar biasa untuk dijadikan pembelajaran dalam kehidupan nantinya setelah saya lepas dari jenjang perkuliahan dan sebagai cerminan saya nanti menjalankan hidup didalam bernegara, bermasuyarakat juga berkeluarga.
Apalagi tokoh seorang Madrim setelah hidupnya bisa dikatakan sukses, Madrim tidak lupa dengan lingkungan semasa hidupnya susah dan sengsara, dengan sahabatnya,dengan tetangganya. Saya juga salut akan tokoh Kadir yang setia Kawan, Muslim, peduli dengan saudara, walaupun dengan keadaan yang begitu sederhananya. Tapi yang saya buat kecewa tokoh Leha peran istri Madrim yang pengecut, lari dari kenyataan yang memiliki suami serba kekurangan dan tidak berani menerima kenyataan hidup.
.............terimakasih pak hanung telah menyajikan film yang cukup luar biasa bagi saya...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar